Minggu, 11 Mei 2014

Tarucing Garing Kondisional Menjadi Konvensional : Analisis Tatarucingan dalam Film Serial Animasi “SpongeBob SquarePants”





















Siapa yang tak tahu Film animasi besutan Stepehen Hillenburg ini? Selalu jadi tontonan favorit meski diulang-ulang. SpongeBob, Pattrick, Mr. Krabs, Squidward, Sandy, dan tokoh-tokoh lainnya bisa menghibur. SpongeBob yang penuh semangat melakukan apapun, Pattrick yang terlihat bodoh tetapi sebenarnya sangat pintar. Mr Krabs yang mencintai uang lebih dari apapun. Squidwarp makhluk paling normal di Bikini Bottom, tetapi terlihat paling abnormal di antara semuanya. Sandy, tupai perempuan yang bisa karate. Kecengannya SpongeBob. Ah, tak bisa dimungkiri kalau semuanya selalu bisa menarik kelucuan.

Tentu saja anak-anak menyukai film serial ini. Di Kids Choice Award saja, “SpongeBob SquarePants” selalu menang meraih penghargaan kartun terfavorit sejak tahun 2003 sampai tahun 2013. (Tahun ini belum ada pengumuman lebih lanjut). Bukan hanya anak-anak yang menyukainya, orang dewasa pun banyak yang menggemarinya.

Kelucuan-kelucuan dalam film SpongeBob ini menjadi daya tarik tersendiri. Salah satu aspek yang menambah lucu film ini adalah adanya unsur tebak-tebakan yang dibawakan oleh SpongeBob atau tokoh yang lain. Tebak-tebakan ini terkesan garing, tetapi jika mengetahui lebih dalam akan menjadi lucu. Sama seperti yang diusung Komunitas Tarucing Katiga ini, Kerung tuluy seuri. Kerung (mengernyitkan dahi) yang berarti harus berpikir, tuluy (kemudian) seuri (tertawa). Tertawa, karena jika dipikirkan lebih dalam ada benarnya juga. Lucu lagi.

Tarucing garing (tatarucingan) atau tebak-tebakan biasanya bersifat kondisional. Hanya dimengerti sebagian orang. Kita tak berhak memaksakan orang lain mengerti apa yang diucapkan. Tetapi jika lawan bicara mengerti maksud yang diucapkan, ada kemungkinan tertawa terbahak-bahak.

Contoh tarucing garing yang kondisional:
Khairul Fridarmawan
Anime naon anu garing?
Jawabannya : Narutom. . .

Bagi yang tidak mengerti, akan susah dipahami. Anime apa itu “narutom”? Yang ada hanya menyebabkan kerung. Toh yang terkenal juga Anime Naruto, bukan Narutom. Tetapi jika Anda tahu mengenal bahwa Utom (nama gegedug Tarucing Garing) adalah orang yang sangat garing, ketika bermain tatarucingan jarang lucu dan selalu garing, maka anda akan memaklumi. Bahwa Narutom yang dimaksud adalah plesetan dari kata Naruto untuk merujuk pada Utom.

Contoh lain dari tarucing garing bersifat kondisional :
Gumelar
Rumah sakit naon nu teu nyadiakeun kamar mayat?
Jawabannya : Rumah Sakit Cicendo.

Kenapa di Rumah Sakit Cicendo tidak ada kamar mayat? Bukankah di setiap rumah sakit tersedia tempat yang seperti itu? Nah, kondisional di sini hanya akan dimengerti oleh orang yang tahu Rumah Sakit Cicendo. Rumah sakit tersebut ada di Bandung. Dan rumah sakit tersebut adalah rumah sakit mata. Jadi tidak menyediakan kamar mayat.

Kembali ke inti permasalahan. Kini kita telah menyadari bahwa tarucing garing bersifat kondisional. Saat melihat film SpongeBob pada adegan tebak-tebakan tetapi kita tidak mengerti, maka kita harus menggali latar belakangnya. Inilah yang perlu dianalisis agar kita bisa mengerti maksud dari tarucing garing tersebut.

Di bawah ini akan dipaparkan tarucing garing yang ada dalam film Serial Animasi SpongeBob SquarePants.

1.      SpongeBob
Apa bedanya gitar sama ubur-ubur?
Jawaban:Kamu tidak bisa menangkap gitar
Kondisi Ketika itu adalah saat SpongeBob berburu ubur-ubur bersama Patrick, SpongeBob mendapatkan ubur-ubur yang merah jambu. Dia menarik kaki dan kepalanya kemudian menjadikannya seperti gitar.

2.      Masih dari Spongebob kepada Patrick.
Apa yang lebih lucu dari 24?
Jawaban : 25!
Ini adalah saat mereka bermain tebak-tebakan.  Hitungan setelah 24 adalah 25. Jadi 25 selalu lebih dari 24, kecuali lebih kecil.

3.      Spongebob
Mengapa ayam menyebrang?
Jawaban:Untuk sampai di sebrang jalan
Sepertinya tidak perlu dibahas. Sebab semua orang sudah mengerti.

4.      Squidwarp
Kenapa anak SD tidak boleh menonton film bajak laut?
Jawaban : Karena belum dibagi rapot.
Ternyata ini adalah pertanyaan yang lucu. Jadi ingin curhat tentang masalah ini.
Waktu SD, kebiasaan di rumah yang diajarkan oleh ayah saya adalah untuk tidak menyalakan tivi waktu malam. Terlebih saat sedang "ulangan umum". Agar nilai di rapot tidak jelek. Kemudian boleh nonton tivi malem-malem lagi kalo udah dibagi rapot dan nilainya bagus


5.      Sandy
Roda empat, bersayap tetapi tidak bisa terbang?
Jawaban : Mobil truk sampah
Di Bikini Bottom tempat tinggal mereka di film spongebob tidak pernah diperlihatkan bagaimana bentuk mobil truk. Tapi jika kita melihat asal-usul dari mana Sandy berasal, kita akan tahu Mobil truk sampahnya. Sandy adalah tupai yang berasal dari Texas. Coba saja lihat bagaimana bentuk mobil truk sampah (garbage truck)-nya. Di kedua sisi dinding truk, kiri dan kanan dapat terbuka. Sehingga seperti yang memiliki sayap.

6.      Spongebob :
Mengapa dibutuhkan lebih dari satu tupai untuk mengganti bola lampu?
Jawaban : Karena mereka bodoh!
Ini terjadi ketika SpongeBob menjadi Comic Stand Up Commedy. Dia tidak mampu membuat penonton tertawa dengan lelucon yang dilontarkan sehingga mengejek kawannya sendiri untuk dijadikan bahan guyonan. Mental kebanyakan orang adalah menertawakan orang lain yang lebih rendah darinya. Semua ikan yang hadir tertawa menertawakan Sandy yang bodoh. Setelah beres Stand Up Commedy, Sandy marah kepada SpongeBob. Kita pun tidak boleh melontarkan sebuah ejekan kepada orang lain, meski hanya berniat bercanda.

Sifat kondisional inilah yang menyebabkan tarucing menjadi lebih garing. Sehingga jangan ragu untuk melontarkan tarucing garing. Kita boleh telah tahu, Nickelodeon sudah merambah ke berbagai belahan dunia. SpongeBob melakukan tebak-tebakan, dia percaya diri meski akhirnya garing. Jangan takut untuk melontarkan tarucing garing. Toh ternyata, di berbagai pelosok dunia pun ada banyak orang yang garing.

(Ditulis oleh : Mukodas Sinatrya Mayapada)

*Diolah dari beberapa sumber, setelah berwawancara dengan Fajrin N.

*Gambar bersumber dari google. Ditambah sedikit editan.

Cara heurey nu garing

Cara heurey nu garing 
1. Nalika aya babaturan keur ngariung, datangan! Tuluy ngacung sarta ngomong, "aku anak SGM"
2. Nalika batur nanya, "timana euy?" Jawab ku kasungguhan hati, "teu kudu nyaho timana, nu penting masa depan kita bersama"
3. Lamun aya nu nanya "sehat cuy?" Jawab ku heureuy "ijin pa"
4. Terus tanya "apakah kalian adalah jodohku?"
5. Sadiakeun duit receh bisi aya budak leutik teu wawuh nu ngomong "a nyungkeun acis a"
6. Mun bener aya budak na, pura2 teu boga duit.
7. So asik terus tanya ka babaturan, "urang geus ceurik siah, gara2 can dahar"
8. Mun batur teu mere duit, ku maneh bere, pan aya duit receh, maneh berharap we di jero hate aya nu mulangan duit maneh
9. Mun aya nu ngaroko ngomong "untung lain selasa tanpa roko siah"
10. Mun eta poe salasa, ngomong "untung lain jumaah bersepedah siah"
11. Usahakeun maneh ulah seuri, sabab mun maneh seuri, beungeut maneh goreng.
12. Tanpa sepengetahuan babaturan maneh, maneh indit, menghilang.
13. Supaya berkesan, bebeja heula samemeh indit.
Selamat ngagaring teman-teman

Ditulis ti FB, penulis : (Givani Cursedname)

Jumat, 09 Mei 2014

Tarucing Garing dalam Konsep Mustika di Acara LSF

Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis (AEDF FPBS UPI) mengadakan agenda tahunannya yang sangat menarik perhatian. Namanya La semaine Française (selanjutntya ditulis LSF, untuk memudahkan anda membaca). Artinya, tinggal cari saja di google translate. 

Negara Francis selalu identik dengan menara Eiffel. Sama seperti Bandung yang identik gedung sate, dan madura dengan tukang sate (Ta’ieu), serta Lembang dengan sate kelincinya. Namun pada LSF 2014 kali ini, yang menjadi topik utamanya adalah Mengenal Perancis lewat zaman kerajaan, “Connaissez le français de son époque royaume”. Dan kerajaan yang dipilih kali ini adalah pada masa kejayaan Napoleon Bonaparte.

Terlepas dari segala kejahatan perang Napoleon Bonaparte (seperti yang diceritakan oleh Victor Hugo dalam kisah “Les Misserables”-nya), LSF berlangsung aman dan menyenangkan. Ada 11 lomba yang diselenggarakan, namun Tim tarucing garing tidak sempat ikut meliput pada setiap kegiatan yang dilangsungkan. Tarucing garing hanya ikut manggung di panggung yang disediakan panitia.

Dengan konsep Mustika (musikalisasi tarucing katiga, atau boleh juga dengan mustikalisasi ti tarucing katiga. Keduanya benar. Tidak ada yang salah. Sebab yang salah itu wrong, bukan mustika.) Tim Tarucing Garing bernyanyi membawakan tatarucingan yang diiringi musik.

Lagu yang dinyanyikan adalah remix dari lagunya Alm. Kang Ibing. Tarucing garing meng-cover-nya menjadi sesuatu yang baru, baru dinyanyikan lagi. Di bawah ini adalah liric dan kunci gitarnya. Yang mau ikut menyanyikan lagu tarucing garing ini, boleh kok. Kita nyanyi bersama-sama.


Tarucing Bulu

Intro:
G
Hideung gomplok disuhun, buuk ngarana.
Sarua hideung ngajedig, halis ngarana.
C
Tah, ieu bulu keneh. Pan godeg ngarana. Tapi rayeun, sok aneh.
Pindah tempat beda ngarana.
2 X

Reff
G
Luhureun biwir, nya kumis.
Dina gado, nya janggot.
C
Lamun pindah ka tengah, disebutna bulu dada.
Mun pindah ka handap?
2X

Intro, Reff (7X putaran)
Ngaranna...


*7 X putaran di atas hanya sebagai patokan. Intinya, terserah berapa kali pun, asal jangan kurang. Sampai capek. Sampai beres acara juga gak apa-apa. Atau sampai semua penonton pergi pun tak masalah. Toh lagu yang dibawakan adalah lagu garing, bukan ingin melucu.

Nah, penontonnya diminta menjawab. Setiap beres lagu dalam setiap putaran tersebut, pada lirik “Ngaranna...”
Kira-kira bulu apa, ya? Mike diserahkan ke arah penonton.

Pada saat kemarin, ada yang bilang Bulu kelek, bulu suku, bulu tangkis, bulu kukus, bulucun, bulu BAWah, bulu : ayo bilang bulu, dll. Jawabannya pada aneh dan bikin lucu. Malah yang ngelucu penonton, bukan anak tarucing garing. Harusnya penonton yang manggung, tarucing garing yang nonton. Perannya terbalik.

Nah, di semua jawaban yang dilontarkan tidak ada yang menjawab secara benar. Sebab jawaban yang benar menurut liriknya adalah “Godeg Junior.”

Pemain yang manggung dari kiri ke kanan :
Andi : vokalis 1,
Nana : vokalis 2, sebab kalau di angkot lembang, dia suka diitung 2,
Oki : vokalis 3, objek penderita.
Mukodas : meringis, menangis, soalnya gak tahu harus apa. Jadi dia nunjuk-nunjuk Oki yang jadi korban. Pas liriknya bilang ‘buuk, halis, godeg, kumis, janggot, bulu dada, nunjuk-nunjuk bulunya oki.
Rino : gitaris, gak perlu diragukan lagi kelihaiannya bermain musik. Anak Band.
Gumelar : sulingis, anak seni musik. Ngambil konsentrasi alat musik tiup. Jadi dia mempraktekan hasil belajarnya dengan masuk Mustika.
Utom : Pemain alat musik. Gak tau namanya. Alat musik yang dimainkan berasal dari bambu. Ketika ditonggengkan, suara air terdengar syahdu.
Utis : Pemain alat musik. Gak tau namanya. Alat musik yang dimainkan berasal dari bambu. Tapi yang ini berbeda, soalnya digesek sama koin.
Syarrah : Fotograper. 

(Ditulis oleh Mukodas Sinatrya Mayapada)

Rabu, 07 Mei 2014

Tarucing Garing “Go Internasional”, Bukan Lagi Mimpi

Tatarucingan di tatar Sunda sudah menjadi budaya. Entah dari mana asalnya. Sebab asal-muasal budaya memang sulit untuk ditentukan. Merujuk pada kamus Sunda R.A. Danadibrata, Tatarucingan berasal kata dari kata “turut cing”. Kata ini sama konteksnya dengan, “coba tebak”. Arti kata tersebut adalah rentetan obrolan yang harus dicari maksudnya. Dari kata inilah kemudian muncul kata turucing, kemudian tarucing. Tatarucingan itu sendiri berarti permainan mengolah bahasa untuk mengeluarkan berbagai tarucing.
Contoh di Sunda itu seperti ini.
“Budak leutik, ngambay peujit. Naon cing?” (anak kecil, ususnya terburai. Apa coba?”
Jawabannya : “Jarum kaput”


Nah indahnya, budaya tatarucingan ini tidak hanya ada di Sunda. Malah di dunia pun ada. Ya, mungkin seperti permainan-permainan tradisional yang ada di berbagai dunia, atau alat musik tradisional yang sederhana (baca: karinding) ada di belahan dunia. Setidaknya ini mengingatkan bahwa kita sebenarnya bersaudara dengan semua orang.

Contohnya saja di China.
Di China, permainan tatarucingan ini disebut “nao jin ji zhuan wan” (筋急)
Arti per kata :
nao jin : otak,
ji : cepat
zhuan wan : berbelit-belit
Secara sederhana bisa diartikan sebagai  : otak berpikir cepat, menjawab soal yang berbelit-belit. berpikir dulu aja, tapi otaknya harus nebak dengan cepat. Seperti itulah tafsiran bebasnya.
Kawan saya yang dari China memberi contoh.
Pertanyaan dari Mai Qi :
“Kenapa coba mama saya suka nganterin saya sekolah? Ikut belajar lagi!”
Jawabannya : karena mama saya guru
Atau pertanyaan lain dari Cheria.
 “Kalau kamu bercermin sendiri jam 12 malam, bisa-bisa kamu lihat apa coba?”
Jawabannya : diri kamu sendiri.

Di Jepang pun ada budaya tatarucingan seperti ini.
Biasanya dilakukan oleh anak-anak. Memang, di Sunda pun kebanyakan anak-anak yang menggunakan atau mengapresiasi budaya ini. Orang yang dewasa lebih bertujuan kepada melestarikan budaya. Walaupun pada akhirnya masih sama-sama menggunakan.
Di Jepang, tarucingan ini dikenal dengan nama  クイ (dibaca : kuizu).
Seperti kuis pada umumnya, tetapi hadiahnya lebih bermakna daripada hadiah yang ditawarkan televisi. Sebab 'reward'-nya adalah pengetahuan itu sendiri. 
Kuizu yang dicontohkan Sayuri Yabuno itu seperti ini.
Pan = (roti)
“Pan, pan apa yang tidak bisa dimakan?”
Jawabannya : furaipan (kuali, kekenceng).
Tapi kalau mau makan kuali juga silakan aja.

Itu baru contoh di China dan Jepang.
Bagaimana dengan Negara yang lain?

Kami belum bisa menjawabnya. Tetapi kami yakin, di dunia ini setidaknya permainan kata-kata dengan menggunakan tarucing seperti ini ADA.

Mungkin dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kenalan, kami akan menampilkan contoh-contoh tarucing garing dari berbagai Negara.



Ditulis oleh : Mukodas Sinatrya Mayapada


Jenna, Bule dari Australia yang sudah terjangkit virus tarucing garing.Mukodas Sinatrya Mayapada

Kamis, 01 Mei 2014

Tarucing garing katiga di hajat seni rupa 2014, screening film

Hajat seni rupa, acara tahunan yang selalu meriah. Seminggu penuh. Nah, di sana ada acara screening film yang ditontonkan secara umum. Gratis.

Tarucing garing katiga yang emang mau eksis tampil di setiap kesempatan, ngirim film-nya. Diangkat dari buku best seller “Tarucing garing katiga”. Ya best seller. Seller itu penjual, jadi best seller adalah penjual terbaik. Liat aja, orang-orang yang menujual buku ini orang-orang terbaik, dari segi ngegaring.

Entah, apa keselarasan poster yang ditampilkan dengan isi yang ada di dalam film. Posternya adalah editan film “Ayat-ayat Cinta”, dengan mengganti Fahri menjadi utom, dan Aisyahnya adalah Mari Mar. Padahal, Utom yang menjadi artis dalam poster gak muncul di dalam video sedetik pun.

Otak dari pembuatan film pendek ini adalah semua anggota komunitas yang hadir pada saat rapat pembuatan film. Sedangkan yang membuatnya adalah Mang Rakesh “Utis” Suriatmaja, The Master of anything. Master dari segala bisa.

Sebenarnya ada 12 film pendek yang tampil. Film garing ini ditayangkan kelima.
1.      Palsu, cerita tentang sepasang yang kembar, salah satunya psikopat. Dan salah duanya psiklima. Lebih aneh dari psikopat.
2.      Pemulung The Movie, cerita seseorang yang kaya tetapi terobsesi menjadi pemulung. Di hari pertamanya si dia sudah mendapat kendala. Untuk mendapat botol pertama, dia rela berkelahi dengan orang lain. Di saat asyik tonjok-tonjokkan, botol yang diperebutkan dimakan sama omnivora.
3.      Terrorist obsessed, efeknya keren. Dari yang bukan pistol beneran (mungkin kaki tiga (tripod)) dijadikan senapan. Ketika ada suara Dor, ada api yang meletup dari ujungnya. Dan target yang kena langsung roboh. Tepat waktu.
4.      Koma, di layar dalam film ada 2 warna. Cerah dan efek sephia. Yang cerah untuk laki-laki, sedangkan yang kekuning-kuningan untuk yang perempuan. Sialnya si perempuan tadi sudah memiliki kekasih. Sehingga si laki-laki merasa cemburu meski sebenarnya tidak berhak.
5.      Tarucing garing, Film paling aneh. Tapi syukurlah ngebuat cerita
Seperti pada postingan sebelumnya, sinopsisnya adalah sebagai berikut.
Kisi-Kisi pilem tarucinggaring anu diputer di hajat seni rupa upi 2014
1. opening 
2. opening akhir eusna awewe keur tamas
3. iklan tarucinggaring
4. eusi pilemna aya pilem maria mersedes anu diseusi ku tarucing garing, aya sulap garing salaku side job admin tarucinggaring
4. penutup aya ngaran-preman, aya merk akua, aya alesan bet embung diajak ulin.

Jika ingin melihatnya secaralangung, bisa kok di youtube.com.
Lamannya : http://www.youtube.com/watch?v=OXFVR5aycjs&feature=youtu.be


6.      Sudut Pandang, Gak sempet nonton. Soalnya lagi nyari kopi di Mang Ujang. Eh, mang ujangnya udah tutup. Pas udah dapet warteg, gak ada air panas. Air panasnya udah ada, eh kopinya abis. Ya udah kembali ke amphi nonton screening film.

7.      Potret, Kalau nggak salah, ini film tentang seseorang yang kena penyakit HIV. Orang-orang di sekitarnya malah menjauhinya, bukan memberi semangat hidup. (ini dia yang aku lupa. Ini itu sinopsisnya potret atau sudut pandang. Lupa lagi)
8.      Beside. Jujur, waktu film ini diputer Bete banget. Bukan karena filmnya jelek. Bukan itu. Tapi ada sepasang laki-laki dan perempuan yang pacaran. Eh, pacarannya itu deket tiang yang di samping pintu masuk amphi. Udah beberapa kali berdeham sengaja, batuk, bilang awas. Eh si laki-lakinya enggak peka. Diem aja terus. Ngehalangin kami yang di belakang lagi nonton. Pas udah beres, baru deh dia pergi. Hadeuhhh.
9.      Karena Allah, katanya film ini dapet juara pertama anugerah tutorial. Ceritanya ke ranah dakwah. Seseorang yang lagi pacaran tobat. Terus jadi alim. Dia baca buku “Bukan muhrim”. Sampe-sampe kekasihnya gak dianggep.  
10.  Salah Rahim, Ini keren. Asli. Sepasang pasangan haram ingin mengaborsi anaknya. Tetapi karena si perempuan gak tega, jadi aja mereka ngasih anaknya ke yang butuh. Dibesarin sama bukan orang tua sendiri. Anaknya yang sekarang udah gede di setiap mimpinya selalu terbayang kejadian-kejadian yang aneh. Yang memperlihatkan bahwa dia sebenarnya adalah anak orang lain yang dibesarkan oleh keluarga tanpa hubungan darah.
11.  Ino Animation, Film ini ada dua episode. Episode pertama judulnya angin. Pernah ditayangin di screening Film FPBS. Dulu juga tarucing nayangin filmnya di acara itu. Episode kedua judulnya kucing. Kucing yang lucu, Poop di deket si laki-laki yang ngelus-ngelusnya. Eh, udah buang hajat, si kucing pergi. Udahan, tapi belum deng. Si laki-laki tersebut makan ee kucingnya.
12. Awkward, Film penutup yang menghibur. Bersetting di salah satu sekolah Bandung. Ketakutan laki-laki yang sederhana. Bagaimana jika aku berkenalan dengannya. Bagaimana jika dia menolak berkenalan. Bagaimana jika dia tidak suka. Ketakutan yang sering dialami oleh setiap manusia ini digali dan menjadi cerita utama dalam film ini.
(ditulis oleh : Mukodas Sinatrya Mayapada)



sinopsis pilem tarucin garing nu diputer di hajat seni rupa 2014


Kisi-Kisi pilem tarucinggaring anu diputer di hajat seni rupa upi 2014
1. opening
2.opening akhir eusna awewe keur tamas
3. iklan tarucinggaring
4. eusi pilemna aya pilem maria mersedes anu diseusi ku tarucing garing, aya sulap garing salaku side job admin tarucinggaring
4. penutup aya ngaran-preman, aya merk akua, aya alesan bet embung diajak ulin....