
Negara Francis selalu
identik dengan menara Eiffel. Sama seperti Bandung yang identik gedung sate,
dan madura dengan tukang sate (Ta’ieu), serta Lembang dengan sate kelincinya.
Namun pada LSF 2014 kali ini, yang menjadi topik utamanya adalah Mengenal Perancis
lewat zaman kerajaan, “Connaissez le français de son époque royaume”. Dan kerajaan yang dipilih kali ini adalah
pada masa kejayaan Napoleon Bonaparte.
Terlepas
dari segala kejahatan perang Napoleon Bonaparte (seperti yang diceritakan oleh
Victor Hugo dalam kisah “Les Misserables”-nya), LSF berlangsung aman dan
menyenangkan. Ada 11 lomba yang diselenggarakan, namun Tim tarucing garing
tidak sempat ikut meliput pada setiap kegiatan yang dilangsungkan. Tarucing
garing hanya ikut manggung di panggung yang disediakan panitia.
Dengan konsep Mustika (musikalisasi
tarucing katiga, atau boleh juga dengan mustikalisasi ti tarucing katiga.
Keduanya benar. Tidak ada yang salah. Sebab yang salah itu wrong, bukan mustika.) Tim Tarucing Garing bernyanyi membawakan
tatarucingan yang diiringi musik.
Lagu yang dinyanyikan
adalah remix dari lagunya Alm. Kang
Ibing. Tarucing garing meng-cover-nya
menjadi sesuatu yang baru, baru dinyanyikan lagi. Di bawah ini adalah liric dan
kunci gitarnya. Yang mau ikut menyanyikan lagu tarucing garing ini, boleh kok.
Kita nyanyi bersama-sama.
Tarucing Bulu
Intro:
G
Hideung gomplok disuhun,
buuk ngarana.
Sarua hideung ngajedig,
halis ngarana.
C
Tah, ieu bulu keneh. Pan
godeg ngarana. Tapi rayeun, sok aneh.
Pindah tempat beda
ngarana.
2 X
Reff
G
Luhureun biwir, nya
kumis.
Dina gado, nya janggot.
C
Lamun pindah ka tengah,
disebutna bulu dada.
Mun pindah ka handap?
2X
Intro, Reff (7X putaran)
Ngaranna...
*7 X putaran di atas
hanya sebagai patokan. Intinya, terserah berapa kali pun, asal jangan kurang. Sampai
capek. Sampai beres acara juga gak apa-apa. Atau sampai semua penonton pergi
pun tak masalah. Toh lagu yang dibawakan adalah lagu garing, bukan ingin
melucu.
Nah, penontonnya diminta
menjawab. Setiap beres lagu dalam setiap putaran tersebut, pada lirik “Ngaranna...”
Kira-kira bulu apa, ya?
Mike diserahkan ke arah penonton.
Pada saat kemarin, ada
yang bilang Bulu kelek, bulu suku, bulu tangkis, bulu kukus, bulucun, bulu
BAWah, bulu : ayo bilang bulu, dll. Jawabannya pada aneh dan bikin lucu. Malah
yang ngelucu penonton, bukan anak tarucing garing. Harusnya penonton yang
manggung, tarucing garing yang nonton. Perannya terbalik.
Nah, di semua jawaban
yang dilontarkan tidak ada yang menjawab secara benar. Sebab jawaban yang benar
menurut liriknya adalah “Godeg Junior.”
Pemain yang manggung
dari kiri ke kanan :
Andi : vokalis 1,
Nana : vokalis 2, sebab
kalau di angkot lembang, dia suka diitung 2,
Oki : vokalis 3, objek
penderita.
Mukodas : meringis,
menangis, soalnya gak tahu harus apa. Jadi dia nunjuk-nunjuk Oki yang jadi
korban. Pas liriknya bilang ‘buuk, halis, godeg, kumis, janggot, bulu dada, nunjuk-nunjuk
bulunya oki.
Rino : gitaris, gak
perlu diragukan lagi kelihaiannya bermain musik. Anak Band.
Gumelar : sulingis, anak
seni musik. Ngambil konsentrasi alat musik tiup. Jadi dia mempraktekan hasil
belajarnya dengan masuk Mustika.
Utom : Pemain alat
musik. Gak tau namanya. Alat musik yang dimainkan berasal dari bambu. Ketika ditonggengkan,
suara air terdengar syahdu.
Utis : Pemain alat
musik. Gak tau namanya. Alat musik yang dimainkan berasal dari bambu. Tapi yang
ini berbeda, soalnya digesek sama koin.
Syarrah : Fotograper.
(Ditulis oleh Mukodas Sinatrya Mayapada)
Syarrah : Fotograper.
(Ditulis oleh Mukodas Sinatrya Mayapada)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar